Namaku Nur Muhammad rizky, aku bukanlah
superman, aku juga bisa nangis, jika kekasih hatiku, pergi meninggalkan aku,
*Yaelah malah nyanyi ini hadeew -_-
Biasa dipanggil Rizky ataupun kiki, aku dulunya
tinggal didesa yg jauh dari hiruk pikuk kota, tapi setelah lulus smp, akupun
melanjutkan pendidikanku dikota.
Di kota aku tinggal bersama kakak perempuanku
disebuah rumah kontrakan sederhana.
Dikontrakan tersebut, kakakku membuka usaha
kecil kecilan, yaitu berjualan pulsa.
*******
Bagi sebagian orang, hari pertama sekolah itu
sangatlah menyenangkan, bertemu teman teman baru, bertemu pacar baru,
mendapatkan pengalaman baru.
Tapi bagiku semua itu terasa membosankan, karna
memang aku orangnya pemalu dan pendiam, 1 hari penuh disekolah hanya kuhabiskan
untuk bermain laptop dikelas fiuh.
Pulang sekolah pun tiba, tapi dalam keadaan
malas, aku hanya duduk menunggu semua orang pulang. Setelah 30 menit aku
bermalas malasan dikelas, akupun pergi menunggu angkot didekat sekolahku.
Baru beberapa menit berdiri ternyata ada sebuah angkot berhenti tepat
didepanku, dan kulihat didalam ada 4 siswi SMP duduk dikursi belakang, dan ada
1 siswi SMP yang sangat menarik perhatianku karna wajahnya yang begitu cantik
yang duduk sendirian dikursi depan, sambil malu malu, akupun mendekatinya dan
duduk disampingnya.
Sepanjang perjalanan, aku melihat cewe tersebut
lihay sekali mengutak atik keypad hpnya.
Setelah itu dia pun meminta supir angkot itu
menyetopkan angkotnya. Angkot pun berhenti tepat didepan gang menuju rumahku.
Akupun turun dan dibarengi olehnya.
Setelah membayar cewek tersebut langsung
berjalan kearah gang yang sama denganku.
Ketika sampai di perempatan dia belok kekanan
dan akupun belok kekiri.
Setelah kuperhatikan ternyata rumahnya tidak
jauh dari rumahku, jika aku berjalan terus dari rumahku, aku sudah bisa melihat
rumahnya yang begitu besar dan mewah yang diselimuti oleh pagar pagar yang
terbelit oleh berbagai tanamanan yang begitu indah.
*******
Malam harinya, aku duduk diteras rumahku sambil
memandangi rumah cewek yang tadi siang 1 angkot denganku, Ketika malam,
rumahnya makin indah, Sinar lampu menyinari setiap tempat bunga yang melingkar
di pagar rumah tersebut. Pandanganku pun teralihkan ketika seorang gadis
keluar dari rumah tersebut dan menuju ke arah rumahku.
Ternyata gadis itu adalah cewek yang tadi
seangkot denganku.
"Mas, saya mau beli pulsa" ucap gadis
itu.
"Aaaa, anu anu bentar yah" ucapku
terbata.
Aku pun masuk kedalam rumah dan mengambil hp
yang dipake buat menjual pulsa.
"Emm,, beli pulsa berapa mbagnya?"
tanyaku malu.
"Beli 50 mas, ini nomernya" jawabnya
sambil memberikan secarik kertas berisi nomer telpon.
Akupun mengambilinya dan mengisikan pulsa
kenomer tersebut.
"Sudah masuk pulsanya?" tanyaku.
"Oh sudah mas, ini uangnya makasih
yah" ucapnya tersenyum memperlihatkan senyum dengan lesung pipinya
sambil memberikan uang 52rb kepadaku.
Dia pun meninggalkan rumahku dan kembali menuju
rumahnya. Dalam keadaan keheranan tingkat tinggi, akupun kembali duduk dikursi
yang ada didepan rumahku.
"Ya tuhan,, susah memang jadi pemalu"
gumamku dalam hati.
Akupun mengambil gitar dan menyanyikan sebuah
lagu sambil merekam semua yang kunyayikan itu
*******
Keesokan paginya, aku pun berangkat menuju
sekolahku, disaat lampu merah, akupun melihat sebuah mobil toyota, dan
didalamnya ada seorang gadis yang tidak lain dan tidak bukan adalah cewek yang
kemarin beli pulsa dirumahku. Aku terus memperhatikannya dari jendela angkot.
Ketika dia menengok kearah angkotku akupun merasa malu, karna dia memergokiku
sedang menikmati keindahan wajahnya dari angkot yang kunaiki, bukannya marah,
dia malah memberi senyum manis yang memperlihatkan lesung pipinya
kepadaku. Akupun hanya bisa membalasnya dengan senyum salting . Duh
cantiknya si dia :)
*******
Pulang sekolahpun tiba, seperti biasa, aku
selalu pulang paling terakhir. Tapi sial, ketika aku mengecek kantongku,
ternyata uangku hilang
"Yaelah, uang pake hilang segala"
ucapku kesal.
Dalam keadaan dongkol ngeness, akupun
memutuskan pulang berjalan kaki, yah walaupun aku tau kalo jarak sekolahku
kerumah itu sekitar 5km tapiii, ah bodo amat, yang penting bisa sampai rumah.
Baru beberapa meter keluar dari gang sekolah sebuah klakson mobil
mengagetkanku, mobil tersebut langsung berhenti disampingku, kaca mobil
tersebut pun terbuka, ternyata, itu adalah mobil milik gadis yang ada didepan
rumahku itu.
"Mas, ayo pulang bareng, kan 1 jalur"
ucap cewek tersebut dengan lembut.
"Iii..ya, iii..yaa" jawabku terbata.
Pintupun dibukakan, akupun masuk kedalam. Supir
gadis tersebutpun langsung menancap gas.
Diperjalanan aku pun mulai memberanikan diri
untuk memulai percakapan.
"Nnnamaku Muhammad Rizky" ucapku
terbata sambil mengulurkan tangan.
*tersipu malu*
"Namaku Friska Ayu" jawabnya sambil
menggengam tangan yang kuulurkan.
Sepanjang perjalanan kamipun berbincang,
Ternyata dia anak pindahan dari luar kota, dia disini tinggal bersama tantenya.
Diapun memanggilku kakak, karna memang aku SMK dan dia SMP. Kamipun bertukar
nomer telpon, tapi karna hpku tertinggal dirumah, aku tidak jadi meminta nomer
hpnya, tetapi aku yang memberikan nomer hpku kepadanya.
Setelah sampai didekat rumahnya, akupun turun dan
mengucapkan sampai jumpa kepadanya.
*******
Hampir 7 bulan kami berteman, smsan, ngobrol
didepan rumah, pulang bersama, semua sudah kami lalui bersama, dan selama itu
juga aku sudah memendam rasa suka yang dalam kepadanya.
Dan pada suatu hari aku mengajakanya kesebuah
taman dan mengungkapkan perasaanku disana.
"Frisl, aku pengen ngomong sesuatu kekamu,
boleh?" ucapku kepadanya.
"Boleh aja kok kak" jawabnya santai.
"Sebelum mengenalmu, hidupku terasa kacau,
sepi, menyendiri, tak menentu, tapi setelah mengenalmu, hidupku terasa nyaman,
ramai, dan terasa lebih berarti dari sebelumnya, tapi masih ada yang kurang
menurutku, karna aku masih merasa belum bahagia, setelah kucari cari, ternyata
aku akan lebih bahagia bila bisa disampingmu, maka dari itu, maukah kamu
melengkapi kebahagiannku dengan menjadi kekasihku?" ucapku sambil
memberikan tatapan penuh harapan.
"Aku kayanya gak bisa kak..."
jawabnya sedih.
"Kalo emang kamu gak bisa gak papa
sih." ucapku sambil mendem frustasi.
"Maksudnya aku gak bisa kalo nolak kakak,
karna aku juga suka kakak" ucapnya sambil tersenyum manis dan
memperlihatkan lagi pipinya yang lesung .
Dengan penuh rasa bahagia, akupun memeluknya
dengan erat dan membisikan ditelinganya
"I Love You frisl, Aku janji akan selalu
disamping kamu, ."
"I Love you to kak" balasnya sambil
membisikiku.
Setelah lama kami duduk ditaman tersebut,
akupun kaget ketika melihat jam sudah menunjuk ke angka 11.
Suasana ditempat itupun begitu sepi, akupun
berjalan pulang bersama friska, tapi sial, ternyata ada 4 penjambret yang
menghalang didekat taman tersebut.
"Oi, serahin duit lo, atau leher lo gue
tebas" ucap seorang penjambret sambil menodongkan sebuah golok.
"Bodo amat!!" sambil menendang tangan
penjambret.
Perkelahian tak imbang pun terjadi 4 lawan 1. 2
orang babak belur kupukuli, akupun mengalihkan perhatianku ketika salah 1
penjambret merampas dompet Friska.
Dan *brakkk Friska pun terjatuh dan wajahnya
menghantam semen karna didorong oleh sang penjambret.
"OI B*NGS*T, LU APAIN CEWE GUE!"
teriak ku sambil menendang penjambret yang mendorong Friska.
Penjambret tersebutpun terjatuh. Akupun
langsung mendatangi Friska.
"Kamu gak papa kan Fris?" tanyaku
sambil memeluk Friska.
Ketika aku membalik badan Friska ternyata
wajahnya telah berlumuran darah karena terbentur semen jalanan tersebut, Akupun
kesal, dengan emosi tingkat tinggi aku pun membalikkan badanku, ternyata 1
orang penjambret lainnya telah mengayunkan golok kearahku dan *zroottt. Golok
tersebut mengenai tepat di didada kiriku, akupun pingsan.
*******
Akupun terbangun, ketika aku menggerakan
badanku, terasa sakit dibagian dadaku. Ternyata luka bekas bacok, dan setelah
kuperhatikan sekelilingku, akupun menyadari bahwa aku sedang dirumah sakit. Aku
melihat kakaku duduk disebelah tempatku terbaring, akupun memanggilnya.
"Kak, bangun" teriakku.
"Hah, kam udah siuman ki, Pa, ma Rizky
udah siuman" teriak kakaku keluar ruangan.
Pintu pun terbuka, orang tuaku dan 2 orang yang
tidak kukenal pun datang.
"Aduh ki, mama pikir kamu sudah gak bisa
selamat" ucap mamaku panik.
"Yaelah mah, baru kena bacok begini
ma" ucapku mempertenang keadaan.
"Yah syukurlah, Tuhan masih mengijinkanmu
untuk menikmati dunia ini, dan syukur juga penjambretnya udah ketangkap"
ucap bapakku.
"Oh iya, cewek yang sebelumnya sama sama
aku dimana?"
"Oh iya bapak lupa, ini orang tua gadis
yang kamu selamati itu" ucap bapakku.
"Si Friska lagi dirawat di Ruangan
sebelah." jawab bapaknya Friska.
"Keadaanya gimana om?"
"Kata dokter dia akan baik baik saja, tapi
dia tidak akan bisa melihat dengan sempurna lagi karna ada kerusakan dimatanya,
dan dokter sedang mencari pendonor yang siap buat mendornorkan mata" jawab
bapaknya Friska sedih.
Airmatakupun mulai berlomba berlalari keluar
dari mataku. Dengan penuh tekat yang mendalam akupun berkata.
"Biarkanlah aku yang mendonorkan mataku,
aku rela kehilangan penglihatanku dari pada harus kehilangan orang yang paling
kucintai dan kusayangi" ucapku sambil meneteskan air mata.
"Tapi kalo kamu buta, gimana masa depanmu
nanti ki?" ucap bapakku panik.
"Masa depan? masa depanku adalah dirinya
pak, aku gak mau merusak masa depanku pak." ucapku santai.
Seketika ruangan itupun hening. Tapi keheningan
itupun pecah ketika bapaku kembali berbicara
"Yaudah, itu sih terserah kamu maunya
gimana, kami tidak bisa menghalangi." ucap bapakku sedih.
Setelah itu orang tuakupun berdiskusi dengan
orang tuanya Nabilah.
Dokter pun dipanggil, akupun disuruh untuk
menandatangani surat perjanjian Pendonoran mata.
Akupun masuk kedalam ruang operasi bersebelahan
dengan Friska, Setelah itu akupun dibius.
*******
"Kak, bangun kak.." suara seseorang
membangunkanku.
"Aku dimana? kok gelap, siapa yang matiin
lampu? ayo ngaku siapa?" tanyaku bingung.
"Kak gak ada yang matiin lampu, tapi kakak
kan udah ngedonorin mata kakak buat aku" ucapnya sambil terisak tangis.
"Astaga, aku lupa, Ini Friska yang
bicarakan?"
"Iya kak, makasih yah kak, berkat kakak
aku bisa melihat lagi" ucapnya masih sambil terisak.
"Iya, kamu taukan, kalo aku pernah bilang
'Aku janji akan selalu jaga kamu, bahkan disamping kamu'"
"Iya kak hiks.. hiks.. " jawabnya
lagi sambil menangis dan memelukku erat.
Akupun membalas pelukannya dan mencari dimana
wajahnya berada.
"Kamu jangan nangis lagi yah, solanya kalo
kamu nangis, aku bingung mau nangis gimana, kan aku gak punya mata lagi. Aku
cuman berharap semoga kamu tetep cinta aku walaupun fisikku udah gak sempurna
lagi" ucapku sambil mengelap air mata yang terasa dipipinya.
"Iya kak" jawabnya lagi dan menangis
makin keras.
*******
Setelah beberapa hari akupun sudah diizinin
pulang oleh dokter, ketika aku sampai rumah aku diberi suprise oleh keluargaku
dan keluarga Friska, mereka semua menyambutku dengan hangat, Sebagai ucapan
terima kasih, Orang tua Friska mengatakan akan menjodohkanku dengan Friska,
Betapa bahagianya aku ketika tau bahwa Orang Tuanya menjodohkanku dengan
Friska.
Tapi semua menjadi hening ketika hp kakak
perempuanku berbunyi. Aku mendengar suara kakakku menjawab panggilan dihp
Tersebut, dan tanpa kusadari, kakak perempuanku langsung memlukku dan berkata.
"Ki, kamu ingat kan lagu yang pernah kamu
nyanyikan terus kamu rekam dengan hpmu?" tanya kakaku senang.
"Iya kak, emang kenapa?" tanyaku
bingung.
"Waktu itu kakak ngupload video kamu itu
ke YouTube, dan ternyata ada perusahaan rekaman yang suka dengan suaramu, dan
mereka ingin kamu nyanyikan lagu itu di Dapur Rekaman"
Dengan penuh kebahagiaan akupun memeluk kakakku
dan berkata.
"Makasih kak"
Orang orang diruangan tersebutpun bersorak
dengan keberhasilannku. Begitu juga Friska.
*******
Tiba hari saat dimana aku harus memulai
rekaman, akupun berkata kepada Friska.
"Fris, kalo kamu mau kita buat rekamannnya
bersama sama yah" tawarku kepadanya.
"Iya kak, aku siap" jawabnya
Kamipun masuk kedalam dapur rekaman, dan akupun
mengajaknya menyanyikan lagu yang yang pernah kurekam tersebut.
"Sungguh kutak menyangka mengapa begini,
Cinta yang kau berikan membuatku berarti
Ingin rasanya dirimu slalu disini
Menemani diriku setiap hari
Mengapa diriku tak henti ingat tentangmu
Walaupun sudah bertemu tetap saja rindu
Senyum manismu slalu teringat dibenakku
Tak ingin diriku pisah dengan dirimu
Memang, kau bukan cinta pertamaku,
Namun dirimulah yang terindah
Dan Kuyakin
Dan Kuyakin
Engkau cinta terakhir bagiku
Kuingin kau, memejamkan mata indahmu
Disaat ku mengucapkan kata
Yang terindah, yang terindah...
I LOVE YOU FOREVER"
Setelah kami selesai menyanyikan lagu tersebut,
Friskapun bertanya.
"Itu lagu kakak sendiri yang buat?"
"Lagunya itu buat setelah 4 hari kenal
kamu gimana enak di dengerin kan ? "
"Wah, lagunya sosweet kak"
"Ihihi"
*******
5 tahun telah berlalu Namaku dan Friska masih
terus terkenal, sudah banyak konser kami lalui, tapi sayang, orang tua Friska
pun mulai terasa menjauhkan Friska dariku.
Terbukti, sudah beberapa bulan ini, Friska
tidak lagi main kerumahku, Usut punya usut ternyata Friska dijauhkan dariku
karna orang tua Friska tidak ingin mempunyai keluarga yang buta, Akupun
menerima nasib, aku mulai meninggalkan karir bermusikku, aku mulai frustasi,
aku mulai sering mengurung diriku dikamar, jarang makan.
Keluargaku mulai panik, mereka pun datang
kekeluarga Friska dan bertanya mengapa mereka tidak mau mempunyai keluarga yang
buta. Tapi tetap saja mereka mengatakan, semua keluarga Friska tidak ada yang
menyetujui, mau dia terkenal kah, kalo emang buta ya buta
Hatikupun mulai tambah tersakiti mendengar kata
kata itu.
3 bulan aku mengurung diri dikamar, aku kurus
kering, banyak fansku yang mendukungku untuk terus bertahan, tapi apa daya, aku
sudah melupakan cara berfikir akal sehatku, aku hanya berfikir gimana caranya
agar aku bsia menyelesaikan penderitaanku.
Dan akhirnya hal yang paling tidak kuinginkan
pun terjadi, Diapun dijodohkan dengan orang lain, yaitu dinan, Dia adalah teman
SMK ku, dia sekarang sudah menjadi pengusaha game sukses.
Dan setelah mendengar itu, akupun jatuh pingsan
karna sudah tidak tahan lagi menahan rasa sakit didada dan rasa sakit di
lambungku karna selamat 3 bulan ini aku sudah terkena maag yang parah.
*******
Dirumah sakit lagi, aku mendengar banyak suara
ada yang berteriak,
"Bang kiki, semangat, kami akan terus
mendukungmu"
"Kii, jangan putus asa karna cinta, kamu
pasti bisa mencari penggantinya"
Tapi semua terlambat, maagku sudah sakit parah
sekali, dan tiba tiba aku mendengar suara yang tidak asing ditelingaku, yaitu
suara Friska
"Kak, maafin aku, ini semua bukan mauku,
ini semua kemauan keluargaku, aku hanya bisa pasrah kak dengan paksaan mereka,
kakak harus bertahan, kakak gak boleh nyerah." ucap Friska sambil terisak
tangis.
"Hehe, udah deh, udah 2 kali kamu nangis
begini. Cantikl gak boleh nangis lagi yah, aku rela kehilangan kebahagiaanku
asalkan kamu bahagia. Aku rela merasakan sakitnya akhirat asalkan kamu bisa
merasakan nikmatnya dunia.
Cantik gak boleh nangis lagi yah, kakak gak mau
terbebani didunia akhirat dengan tangisan dede"
"Kakak ngomong apasih, kakak gak boleh
pergi sekarang, kakak harus bertahan"
"Udah, panggil sidinanan suruh
kesini"
"Tapi kak..."
"Udah cepat panggil sana"
Friska pun pergi meninggalkanku dan memanggil
Si Dinan, beberapa menit kemudian dia kembali.
", maafin gue yah, gue gak ada maksud
ngerebut Friska dari lu kii" ucap Dinan penuh rasa bersalah.
"Sssstttt, udah gak usah bahas itu, gue
cuman mau bilang ke lu, lu jaga Friska baik baik, jangan sampai terjadi apa apa
sama dia"
"Iya kii" ucap dinan sambil terisak
"Sini tangan kalian berdua" sambil
meraba mencari tangan yang diulurkan.
"Ini" ucap mereka berdua
"Dengan ini, aku nyatakan, aku tidak akan
pernah cemburu dengan hubungan kalian, dengan ini, aku ikhlas bila Friska
bersama Dinan." ucapku sambi tersenyum menyatukan tangan mereka berdua.
"Makasih kak" ucap Friska.
"Udah, jangan nangis lagi, sampai jum...."
Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku,
kepalaku mulai pusing, lambungku mulai terasa robek, jantungku terasa berhenti.
Semua sunyi, sepi, 1 kata yang sempat kudengar
hanyalah,
"KAKAK!!!!"
0 komentar:
Post a Comment
Mohon kritik dan sarannya ..
Kritik dari anda sangat berguna untuk perkembangan blog ini ...